Rabu, 14 Mei 2008

Pencerahan tentang Pengelolaan Keuanga

Tadi pagi di kantor gw ada pencerahan (mentang2 orangnya gelap-gelap) dari salah satu pakar pengelolaan keuangan yaitu Safir Senduk. Judul materi pencerahannya tentang "Pengelolaan Keuangan dalam Karir dan Keluarga. Menurut gw bahasannya menarik. Secara gw gak pernah bisa mengelola keuangan sendiri. Bahkan gw selalu merasa kurang sama penghasilan yg gw dapet tiap bulan, padahal dibeberapa blog temen-temen gw (kayak ini dan ini) kita selalu diajarkan untuk selalu bersyukur dan berusaha.

Bagi gw pencerahan tadi sangat bermanfaat. Makanya gw mo berbagi sama temen-temen yang baca blog gw tentang perencaan keuangan, khususnya bagi yang masih bujangan kayak gw (asli bujangan ting-ting, dijamin 200%).

Pengelolaan Keuangan
Ternyata menurut om safir senduk penyebab orang ngerasa, ulangin ngerasa (sesuatu yang didasarkan perasaan pribadi dan sifatnya subjektif- red) gak kaya-kaya (dalam pengertian ekonomis) ada beberapa hal, yang antara lain ; kebutuhannya banyak; biaya hidupnya tinggi; gaya hidupnya juga tinggi; belon bisa mengelola keuangan.
Dan ternyata baik kebutuhan, biaya, dan gaya hidup, ternyata bisa dikelola dengan baik sehingga pengeluaran bulanan menjadi hemat.

Orang kaya
Ohya om safir mendefinisikan pengertian orang kaya, kalo gak salah gini :
  1. Kalo orang yng gaji/penghasilannya habis full buat pengeluarannya sebulan dia dibilang MISKIN. misalnya penghasilan gw sebulan 20 juta (ngmpi -- > suaranya komeng), nah 20 juta itu abis buat pengeluaran wajibnya (baca soal pengeluaran dibawah)
  2. Kalo orang yang gaji/penghasilannya habis buat pengeluarannya dan cicilan sesuatu dia bisa dibilang PAS-PASAN. Karena biasanya barang yang dicicil itu barang yg konsumtif, yaitu barang yg kita inginkan dan sedikit barang yang kita butuhkan (liat tulisan dibawah tentang pengeluaran ingin).
  3. Nah kalo orang KAYA, selain punya pengeluaran dan cicilan dia juga punya penghasilan lain, selain gaji. MIsalnya tabungan (kan tabungan tuh ada bunganya), asuransi, investasi, dll, ato istilahnya aset produktif.
JAdi ternyata kaya ato nggak gak dinilai dari besaran gaji. Kaya ato nggak dinilai dari bagaiman elo bisa mengelola dan merencanakan keuangan lo. ---- Mao akh jadi orang KAYA -----

Mengenai pengeluaran dan penghematan.
Dari kecil gw gak pernah bisa yang namanya nabung (boro nabung, punya duid gocap waktu kecil dibeliin permen). Ternyata pengeluaran tiap bulan itu bisa dibagi kedalam tiga jenis yaitu :
  1. Pengeluaran wajib --> pengeluaran yang wajib, dikeluarkan tiap bulannya dan harus tepat waktu, yg kalo nggak ato terlambat dibayar bisa menimbulkan kerugian. Dalam kasus gw mungkin uang kost, dan listrik rumah bapak gw (Secara gw yg paling bungsu n udah erja gw disuruh nanggung biaya PLN rumah gw). kalo dari kasus temen2 gw ada yg cicilan motor, cicilan mobil, cicilan pesawat, helikopter, dan lain-lain.
  2. Pengeluaran butuh --> pengeluaran yang dalam sebulan waktunya gak tentu dan bisa kita jadwalkan, artinya lebih flexibel lah, tapi harus kita penuhi. Misalnya beli makan, beli pulsa, beli bensin, beli kebutuhan sehari2 (make up, make down, make love, make yg lain-lain), dan lain-lain.
  3. Pengeluaran ingin --> nah ini pengeluaran yang pada dasarnya gak begitu penting buat kita, cuma yang namanya manusia kadangkan punya kepengenan, pokoknya pengeluaran yang kalo gak dikeluarin sekalipun (bingungkan istilahnya) gak bakal bikin kita passed away. misalnya: syoping, wisata kuliner, wisata jalan-jalan, dan ngeceng (itu lho kalo kebelet pipis, becanda).
Nah masalahanya buat gw terkadang eh selalu ding, yg namanya pengeluaran ingin itu lebih besar dari pada dua pengeluaran lainnya. Nah kata om safir tadi ada beberapa cara untuk mengatur pengeluaran itu caranya dengan melakukan prioritas pengeluaran dan mengidentifikasi serta mengantisipasi pos pengeluaran2 yang besar.


Sebenernya sih masih banyak yang dijelasin om safir dalam paparan tadi (bayangin tuh orang 4 jam ngomong berentinya cuma sebentar2), cuma gak bisa gw tulisin semua, dan gw harus kembali bekerja. Semoga tulisan ini berguna yah (khususnya buat gw sendiri, biar inget terus).

1 komentar:

freak dreamer mengatakan...

wahoooo....bener2 pencerahan (serasa ada matahari di otak gw :p). Gada yang mau dibilang matre, tapi gak muna klo semua orang butuh duid

Lo bener banget, cung....mang kadang klo dah punya duid sendiri, yang namanya KEBUTUHAN PENGAN tu jadi menggebu-gebu, sampe kadang pelit klo suruh sharing sama buku tabungan :(

Nabung yang banyak...ah...buat biaya nikahan wekekekkekekekk
Tengs for pencerahannya, bro :D